- Genre: tipe cerita
- Ide: yang memulai dan membentuk cerita
- Karakter: yang menghidupkan cerita
- Narasi: sudut pandang cerita
- Plot dan Alur: yang membawa cerita
- Setting: yang memberi bumbu pada cerita
- Dialog: yang mengisi cerita
- Ciri khas penulis: yang meninggalkan kesan
Masing-masing
elemen memegang peranan penting, dan dapat dipelajari seiring dengan
latihan. Pada dasarnya, menguasai teknik menulis berarti menguasai
elemen-elemen berikut dan berhasil menciptakan gaya autentik yang
merupakan milik kalian pribadi sebagai seorang penulis.
- GENRE
Seperti yang
sudah disampaikan pada minggu kemarin. Buku dikategorikan menjadi
dua, yaitu: FIKSI dan NON FIKSI. Nah, dari kedua kategori tersebut
dapat dibagi lagi menjadi beberapa genre.
Definisi genre sendiri menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah jenis, tipe, atau kelompok
sastra atas dasar bentuknya; ragam sastra: --prosa; --puisi;
- Prosa ragam sastra yang meliputi novel, roman, dsb;
- Puisi ragam sastra yang meliputi pantun, syair, soneta, sajak, dsb.
Simpelnya,
genre adalah jalur atau tema buku kita. Fungsinya seperti identitas
yang sering digunakan untuk mendeskripsikan seorang penulis,
misalnya, Candace Bushell dikenal sebagai penulis chicklit,
Linda Howard adlah penulis romance,
dan sebagainya.
Disarankan,
sebelum memulai menulis, kita tentukan dulu genre tulisan kita.
Genre
dapat ditentukan berdasarkan:
- Tema cerita (contoh: cerita cinta dewasa dapat masuk ke genre chicklit atau mainstream romance, cerita bertema horor dan misteri dapat masuk ke genre thriller/mystery).
- Latar belakang dan era dalam cerita (misalnya, kisah cinta ber-setting luar negeri di tahun 1920-an dapat dikategorikan sebagai historical romance).
- Target pembaca (jika kita menulis untuk remaja, maka genre novel kita adalah young adult atau di Indonesia disebut teenlit, begitu pula jika pembaca kita adalah wanita karier yang sudah dewasa, maka genre tersebut berpindah menjadi chicklit).
Berhubung
yang kita bahas adalah FIKSI, maka saya akan memaparkan beberapa
genre
FIKSI:
- Children’s Fiction adalah kisah yang diperuntukkan bagi anak-anak.
Contoh: Peter
Rabbit (Beatrix
Potter), buku-buku karya Kate DiCamillo
- Young Adult/Teenlit adalah kisah yang diperuntukkan bagi remaja.
Contoh: seri
Glam
Girls,
Remember
When, Refrain, Let Go (Windhy
Puspitadewi), I
For You (Orizuka)
- Chicklit/Mainstream Romance/Metropop adalah kisah yang diperuntukkan bagi wanita dewasa, dengan topik yang ringan.
Contoh: Seri
Shopaholic
(Shopie Kinsella), Test
Pack (Ninit
Yunita), Good
Fight
(Christian Simamora)
- Romance adalah kisah cinta yang diperuntukkan bagi wanita dewasa.
Contoh:
Harlequin,
buku-buku
Johanna Lindsey, Lisa Kleypas, Tessa Dare.
- Manga dan komik adalah fiksi bergambat/ nove grafis.
Contoh: komik
Kambing
Jantan (Raditya
Dika)
- Fantasy adalah kisah mengenai dunia lain, mahluk asing, dongeng, yang tidak ada di dunia nyata.
Contoh:
Eragon,
Harry Potter, Lord of The Ring, dll.
- Mystery/Thriller adalah cerita yang menganung unsur misteri dan suspense, biasanya berkaitan dengan cerita pembunuhan.
Contoh: Da
Vinci Code, Satin Merah, dll.
- General Fiction/ Mainstream adalah fiksi yang dapat dibaca oleh khalayak umum.
Contoh: Of
Bees and Mist (Erick
Setiawan), dll.
- Science Fiction adalah Sejenis cerita fantasi yang berhubungan dengan science atau pengetahuan, teknologi, kisah di masa depan, atau planet luar.
Contoh: I
Am Number Four,
dll.
- Traditional Literature adalah kisah yang diceritakan turun termurun antar generasi, seperti fabel, dongeng, mitos, fairy tales.
Contoh: dongeng Andersen, dongeng
Grimm, dll.
- Religious Fiction adalah fiksi dengan tema agama.
Contoh: Ketika Cinta Bertasbih,
Ayat-Ayat Cinta, dll.
- Horror adalah cerita dengan unsur horor/mistis.
Contoh:
Goosebumps
karya
Stephen King, dll.
- Short Story Compilation adalah kumpulan cerita pendek.
Contoh: Filosofi Kopi,
Rectoverso, dll.
- Classic Literature/Sastra adalah genre sastra klasik ini disebut literary fiction, sedangkan genre lain di luar sastra disebut commercial fiction.
Contoh: NH Dini, Pramoedya Ananta
Toer, karya Jane Austen, karya William Shakespeare, dll.
Dari
beberapa genre tersebut dapat dipecah menjadi sub-genre
tertentu;
misalnya genre romance
memiliki
sub-genre
seperti
historical
romance (kisah
cinta dengan setting
dan
periode jaman dahulu), sedangkan genre chicklit
memiliki
sub-genre
domestic drama (novel
yang bercerita tentang kehidupan wanita yang sudah
menikah/berkeluarga).
Sebuah
novel juga dapat masuk ke dalam beberapa genre secara bersamaan,
Misalnya, Harry
Potter masuk
dalam genre fantasi dan young
adult.
* Materi pembahasan #JumatEYD di Grup Whatsapp Klub Buku Indonesia*
* Di rangkum oleh Tim #JumatEyd : Rara Aywara, Feti Habsari, Eka *