Dilan dia adalah Dilanku Tahun 1990
1. Cover
Cover
novel Dilan dia adalah Dilanku Tahun 1990 (edisi revisi) berwarna biru muda
dengan tokoh Dilan dan sepeda motornya yang dijadikan covernya. Nah, gambar Dilan yang menggunakan seragam SMA
dengan gaya yang sangat santai yang
terletak di Cover diilustrasikan sendiri
oleh sang penulis Pidi Baiq. Gambar yang terdapat di cover menjadi ciri
dari isi novel yang menggambarkan kehidupan remaja. Dibawah gambar Dilan
tercantum quotes Pidi Baiq yang menambah kesan menarik bagi sampulnya.
2. Identitas Buku
Judul
: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 (edisi revisi)
Penulis
: Pidi Baiq
Penerbit
: Pastel Books
Tahun
terbit: 2015
Tebal
: 348 halaman
3. Sinopsis
Sinopsis
yang terdapat dibelakang buku sebenarnya tidak memberikan ringkasan cerita yang
terdapat di dalam novel tetapi lebih memberikan gambaran mengenai sikap Dilan
oleh pendapat-pendapat para pembaca Dilan, Milea dan tokoh lainnya seakan
hilang dan hanya Dilan lah yang menjadi titik focus para pembaca. Tetapi hal
inilah yang menjadikan novel Dilan semakin menarik karena pembaca dibuat
penasaran dengan tokoh, alur cerita dan karakter dari masing-masing tokohnya
yang tidak diungkapkan oleh Pidi Baiq disinopsisnya. Selain itu, Pidi Baiq juga
menambahkan beberapa kalimat yang terdapat didalam percakapan antara Dilan dan
Milea yang dijadikan sebagai bagian yang menarik dari novelnya.
Baca Juga Ghibah Buku http://klubbuku-indonesia.blogspot.co.id/2016/02/ghibahbuku-there-were-none-agtha.html?m=1
4. Analisa unsur intrinsik
a)
Alur/plot
Alur cerita pada novel
ini adalah alur mundur. Buku ini dibuka dengan
perkenalan nama dan wajah para tokoh, baik tokoh utama maupun tokoh sampingan.
Pada bab pertama, Milea akan memperkenalkan segala sesuatu tentang dirinya,
keluarga dan kisah cintanya. Pada bab kedua, Milea akan menceritakan tentang
kisah cintanya bersama Dilan di tahun 1990. Cerita cinta yang sangat romantis dengan
segala kesederhanaannya.
b)
Karakter/tokoh
Dilan
Perkenalkan “Dilan”, tokoh yang pasti akan bikin cewek-cewek baper ketika kalian sudah baca
ceritanya. Sebelumnya, jauhkan
dulu bayangkan kalian semua tentang bagaimana karakter Dilan disini (mengingat
bahwa Dilan digambarkan sebagai anggota dari geng motor).Dilan itu baik,
romantis lagi, gimana nggak bikin
baper?
Dilan, dalam cerita ini, adalah sosok cowok remaja
kelas dua SMA yang punya karakter diri yang otentik. Kita akan menemukan sosok
Ali Topan ketika mengetahui Dilan adalah anggota geng motor, jadi salah satu
“jagoan” sekolah tapi otaknya encer. Ia selalu juara satu di kelasnya, rebel
tapi cerdas, punya jiwa revolusioner. Tapi kita juga menemukan Lupus dalam
Dilan, dia humoris, suka iseng dan aksinya nyeleneh.
Dilan adalah penikmat karya-karya sastra, koran Tempo
dan pengagum tokoh-tokoh revolusioner. Dilan ini unik, dia punya gaya
romantisnya tersendiri. Bayangkan saja, Dilan pernah mengirimkan surat ke Milea
yang berisi undangan untuk hadir ke sekolah setiap hari. Di hari ulang tahun
Milea, Dilan telat memberi selamat, tapi kado darinya adalah yang paling Milea
kenang: buku TTS bercover model Cina yang semua TTS-nya sudah diisikan oleh
Dilan. “Aku sayang kamu. Aku Tidak mau kamu pusing karena harus mengisinya,” itu
pesan Dilan di kado TTSnya. Caranya menunjukkan cinta selalu nyeleneh, mengejutkan
dan bikin heran tapi selalu sukses membuat Milea tersipu. Aksi Dilan menitipkan
cokelat ke pedagang-pedagang yang lewat rumah Milea juga selalu membuat Milea
merasa diistimewakan tak hanya oleh Dilan tetapi oleh semesta.
Jujur saja, aku sangat menyukai karakter Dilan. Dilan sangat ahli dalam
mengatur suasana agar lebih baik. Dilan sangat membela Milea. Saat seorang
teman Dilan yang sama-sama merupakan anggota geng motor menampar Milea,
langsung saja Dilan berkelahi dengan temannya itu. Dilan bahkan pernah memukul
salah seorang guru disekolahnya karena menganggap guru itu sudah terlalu keras
pada murid-murid. Dan, dari sana kita mengetahui hal lain: selain Dilan yang
romantis, ada pula Dilan yang keras.
Milea
Gadis
cantik, teman sekolah Dilan. Dari sudut pandang Milea semua cerita Dilan
dibeberkan. Di suatu waktu, Milea yang kini sudah berkeluarga, teringat sosok
Dilan, pacarnya di masa SMA yang sangat ia cintai. Milea pun menuliskan
ceritanya.
Saat
itu, di sekolahnya, Milea adalah murid baru, pindahan dari Jakarta. Ia ikut
pindah ke Bandung karena ayahnya yang TNI itu ditugaskan di sana. Milea ini
banyak yang naksir, ada Nandan si anak basket, Anhar si ketua geng motor, Kang
Adi mahasiswa ITB yang jadi guru privatnya, dan pastinya, Beni, pacarnya di
sekolah lama di Jakarta.
c) Sudut
pandang
Buku pertama ini ditulis dalam sudut pandang Milea, yaitu “aku” tokoh
utama.
d) Setting/latar
Cerita berlatarkan tahun 1990. Segala sesuatu masih sangat sederhana
saat itu, remaja tahun 1990 menghabiskan waktu dengan jalan-jalan berkeliling
kota, ketimbang menghabiskan waktu di mall. Uniknya, novel ini juga mengajarkan kita bahwa tak
harus rumit dalam masalah setting tempat dan waktu. Semesta Dilan dan Milea di
novel ini hanyalah sekolah, warung Bi Eem, rumah Milea, Rumah Dilan dan
beberapa jalanan di Bandung. Itu pun tak digambarkan dengan detail.
e) Konflik
Hubungan Dilan-Milea tak melulu lancar. Perlu diingat
lagi, Dilan adalah anak geng motor dan Milea ditaksir banyak cowok. Beragam
konflik terjadi karena hal itu. Tak begitu mendebarkan, tapi tetap kuat. Dan
selalu, konflik berujung pada suasana yang manis.
f) Gaya
bahasa
Novel ini tak beda dengan gaya penulisan Pidi Baiq di
buku-buku sebelumnya. Selalu ringan, sederhana tapi berkesan. Walaupun tulisan
di buku ini ceritanya adalah tulisan langsung tokoh Milea tapi gaya
penulisannya pun khas Pidi Baiq sekali. Saat Milea mulai menuliskan catatannya
tentang Dilan, dia bilang kalau gaya penulisannya akan dibuat seperti gaya
tulisan Dilan. Gaya bahasa Indonesia yang nyaris baku, susunan kalimatnya
kadang tak lazim dan diputar-putar dan ada kesan filosofis dalam kesederhanaan
diksinya. Itu adalah gaya bahasa Dilan, terlihat mirip dengan gayanya Pidi
Baiq. Jangan-jangan Dilan ini adalah perwujudannya Pidi Baiq?
g) Amanat
Membaca
novel Dilan ini membuat pembaca rindu setidaknya pada tiga hal. Pertama, masa
SMA. Dari saat saat melihat warna cover buku saja, kita sudah diingatkan dengan
warna celana seragam SMA. Lalu, kita akan dihadapkan kepada scene persekolahan
seperti situasi jam istirahat di kantin, bandel saat upacara, tragedi guru sok
jagoan, serta suasana tempat tongkrongan.
Kedua,
masa-masa awal jatuh cinta. Maklum, cerita ini kan memang berkisah tentang
sejoli yang menjajaki hubungan dari nol sampe ke tahap paling klimaks dalam
hubungan: jadian. Kalian yang sudah punya pacar pasti bakal jatuh cinta lagi
dan diam-diam bakal merencanakan aksi romantis seperti yang dilakukan Dilan.
Ketiga,
yang juga kental banget terasa di novel ini adalah nuansa 90an. Buku ini adalah
mesin waktu yang mengajak kita untuk melihat lagi bagaimana pacaran tanpa
ponsel dan hanya mengandalkan telpon rumah dan betapa sakralnya sebuah surat
cinta. Karena terbatas dan selalu berjeda, komunikasi antara Dilan dan Milea
saat tak bersama jadi begitu istimewa. Cerita cinta jaman lawas tan tak serba
instan selalu punya kualitasnya sendiri.
5. Kekurangan dan Kelebihan
Kekurangan
:
Ø Deskripsi
mengenai tokoh tidak terlalu mendetail, seperti tinggi, warna kulit, rupa
wajah.
Ø Tidak
konsisten dalam penggunaan kata, seperti gak,
enggak,
Ø Akhir dari buku ini yang menggantung (meskipun
bukan benar-benar akhir, mengingat adanya buku kedua), tapi tetap bikin
gregetan.
Ø Beberapa humor terasa
garing dan terkesan dipaksakan.
Kelebihan
:
Ø Mampu
membuat cerita lebih hidup hanya dengan dialog, karena setting tempatnya hanya
sedikit dan itu pun tidak semuanya dijelaskan dengan detail.
Ø Dialognya
yang digunakan yakni berupa kalimat langsung, tanpa embel ‘kataku’, ‘dia
bertanya’dan sebagainya sehinga membuat percakapan lebih hidup.
Ø Bahasa
yang digunakan begitu biasa dan sederhana, tidak norak namun bisa terasa
romantisme nya.
Ø Meskipun
bukunya tebal, tulisannya cukup besar sehingga tidak terasa membacanya.
Ø Membuat kita bernostalgian kekonyolan masa – masa SMA
Ø Terdapat
ilustrasi.
6. Bagian Yang Disukai
D
: Milea
D
: Kamu Cantik
M
: Makasih
D
: tapi aku belum mencintaimu. Enggak tahu kalau sore. Tunggu aja.
----------
D:
Tolong bilang ke ibumu
M
: Bilang apa?
D:
Aku mencintai anak sulungnya.
M
: ha ha ha. Tolong bilangin juga ke Bunda
D
: Apa?
M
: Terimakasih sudah melahirkan orang yang aku cintai.
----------
7. Adegan Favorit
-
Saat Dilan berkenalan pertama kali dengan Milea. Yakni ketika
Dilan mendekatinya ketika Milea berangkat sekolah.
D: Selamat pagi
M : Pagi
D : Kamu Milea ya?
M : Eh? Iya.
D : Boleh gak aku ramah ?
M : Ramal ?
D : Iya. Aku ramal, nanti
kita akan ketemu di kantin.
-
Cara unik Dilan yang cukup menggelitik untuk mendekati Milea
demi mendapatkan perhatiaannya. Salah satunya mengirim hadiah ulang tahun
berupa TTS yang sudah diisi oleh Dilan dan gambar cover depan wanita jepang
yang sudah ditambakan kumis dan jenggot dan juga balon kata pada wanita jepang
tersebut seolah-olah wanita di cover tersebut yang berbicara : "Milea, ada titipan ulangtahun
nih dari Dilan. Panjang umur katanya, dia sayang. Dan didalamnya ada selembar
kertas berisi tulisan :
"SELAMAT ULANG TAHUN, MILEA. INI HADIAH UNTUKMU, CUMA TTS. TAPI SUDAH KUISI SEMUA. AKU SAYANG KAMU. AKU TIDAK MAU KAMU PUSING KARENA HARUS MENGISINYA. DILAN!"
8. Quotes Favorite
-
Cinta itu indah. Jika bagimu tidak,
mungkin kamu salah memilih pasangan.
-
Nanti kalau kamu mau tidur, percayalah aku sedang mengucapkan
selamat tidur dari jauh. Kamu nggak akan denger.
-
Hormatilah orang lain kalau ingin dihormati. Siapapun dia,
meskipun guru, kalau tidak bisa menghargai orang lain, tak akan dihargai.
Jangan jabatan guru dijadikan alat kuasa untuk berbuat sewang-wenang.
9. Rekomendasi
-
Untuk yang suka buku romantis tapi enggan
dengan kisah yang berat dan monoton, buku ini wajib menemani waktu senggang.
-
Bagi
yang menyukai ksah dengan latar Bandung dan Sunda, buku ini cukup memberikan
gambaran.
-
Untuk yang jenuh dengan kesibukan sekolah
atau pekerjaan, buku ini wajib untuk dibaca untuk merefreshkan pikiran karena
bahasanya yang cukup ringan.
-
Untuk yang tidak memiliki selera humor
sedikitpun, BUKU INI JANGAN DIBACA!!!!
*** Buku ini dighibahkan di Grup WA KBI pada Rabu, 24
Februari 2016 ***
Pantes yaa Dilan,cara gombalnya bikin banyak cewe klepek2 :D
ReplyDelete